Peran Perpustakaan Digital
Perkembangan teknologi
informasi yang sedemikian pesat harus dimanfaatkan untuk kemajuan
perpustakaan sebab melalui teknologi
informasi, dalam hal ini perpustakaan digital, banyak kemudahan yang
ditawarkan, termasuk kecepatan akses informasi, jenis layanan hingga kualitas
layanan.Dengan perpustakaan digital juga dapat diperoleh keuntungan dengan
diperolehnya jurnal-jurnal mutakhir melalui internet. Tentu hal ini lebih
menguntungkan daripada jika kita berlangganan jurnal atau review dalam edisi
cetak yang lebih banyak membutuhkan biaya.
Dalam perkembangan
saat ini terdapat tiga jenis perpustakaan, yaitu : paper library (perpustakaan
dengan koleksi tercetak dan sarana penelusuran manual), automated library
(koleksi tercetak dengan dukungan komputer dalam pengelolaan dan layanannya),
dan digital library (akses secara elektronis dengan dukungan koleksi tercetak
dan elektronis).
Strategi yang
harus disiapkan untuk perpustakaan digital adalah ada tiga komponen dasar
strategi : pertama, kreativitas untuk mengaplikasikan teknologi dan memahami
pasar (bagaimana nilai tambah diciptakan); kedua, kapabilitas organisasi
(apakah ada kemampuan untuk mengahsilkannya, termasuk dukungan sumberdaya);
ketiga, pemahaman terhadap kompetisi (bagaimana mempertahankannya dalam
kompetisi) yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan
prima.
Berbagai kendala
juga pasti akan dihadapi, hal yang pasti selain keterbatasan alat dan
teknologi, juga masalah organisasi dan budaya. Dan tetap perlu untuk memperhatikan kepuasan
pelanggan dengan kualitas, variasi dan kecepatan akses denagn biaya rendah.
Beberapa elemen kunci perpustakaan digital yang meliputi : pengadaan electronic
databases, identifikasi dan organisasi akses ke web material, konversi analog material
ke digital format, web-based sevice (reservasi, reference), pengumpulan dan
pengorganisasian digital record, pembangunan on-demand electronic delivery, dan
customized literature services.
Meskipun
perpustakaan digital bebas diakses setiap orang, tetap harus diingat akan
pentingnya memperhatikan hak cipta dan itu terkait dengan teknologi pendukung,
sumberdaya manusia dan informasi.
Keberadaan perpustakaan
digital semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Di
Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi (PT) dan lembaga penelitian
, ketersediaan bahan jenis ini semakin dirasakan manfaatnya oleh para pengguna
informasi yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir
dalam bidang mereka. Disamping itu, proses transfer informasi dalam tingkat
tertentu berubah karena produser dan pengguna sudah saling terkoneksi melalui
Internet.
Perpustakaan digital secara
ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Ada
3 keuntungan yang dapat diperoleh dari perpustakaan digital yaitu:
1. Institusi dapat berbagi koleksi digital,
koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat
lokal,
- Penggunaannya
akan meningkatkan akses elektronik
- Nilai
jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan
pemeliharaan dan penyampaiannya.
Fenomena
di atas sesungguhnya telah dan akan terus berpengaruh pada profesi
perpustakaan. Pengguna perpustakaan akan semakin tergantung pada bahan digital
dengan beberapa alasan seperti biaya, ketersediaan dan kecepatan perolehan.
Bahkan pada tingkat tertentu, kemungkinan ketergantungan pada bahan digital
akan lebih tinggi dibandingkan terhadap bahan cetak. Oleh karena itu, paradigma
bahwa suatu perpustakaan hanya menyediakan informasi tercetak harus diubah ke
paradigma perpustakaan juga menyediakan informasi digital terutama yang tidak
tersedia dalam bentuk tercetak. Dengan demikian, pelayanan perpustakaan saat
ini menjadi
hibrid yaitu mencakup kedua jenis sumberdaya tersebut.
Berkaitan dengan perubahan dan
perkembangan di atas, pustakawan sudah seharusnya menerima dan berusaha
menemukan cara untuk meresponsnya secara efektif dan inovatif dalam rangka
memenuhi harapan pengguna. Tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan ini
sudah seharusnya pula ditanggapi secara proaktif oleh pustakawan, bagaimana
pustakawan merespons, bagaimana peran mereka berubah, dan bagaimana mereka
menyiasati perkembangan tersebut.
Pengguna dapat melakukan
sendiri penelusuran, atau dengan memesan bahan yang mereka perlukan kepada
pustakawan. Dalam kaitan ini, pengetahuan dan pengalaman pustakawan dalam
penelusuran menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi
pustakawan dan pengguna. Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam
menyediakan akses dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna
baru, konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk
penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna,
diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator
untuk mengorganisasikan bahan-bahan
Kedua, publikasi elektronik
yaitu kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang dan oleh
perpustakaan. Dalam hal ini,
perpustakaan memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web. Penerbitan Web
bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan
kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai
selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan, daftar perolehan baru, katalog
dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah
perpustakaan, serta kegiatan publikasi lainnya.
Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit. Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan
sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut
diantaranya adalah menerbitkan karya khas yang tidak diterbitkan tetapi
didokumentasikan diperpustakaan sebagai deposit. Karya tersebut antara lain
adalah bahan-bahan oleh dan tentang institusi, termasuk diantaranya laporan
penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium, bahan-bahan kuliah, dan
publikasi lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan adalah pelayanan
perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui telepon, konsultasi
antara pengguna dengan pustakawan referens, penyediaan hubungan ke sumberdaya
Web lain, penerbitan buletin, dan sebagainya.