Sabtu, 10 November 2012

Peran Perpustakaan Digital



Peran Perpustakaan Digital


Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat harus dimanfaatkan untuk kemajuan perpustakaan  sebab melalui teknologi informasi, dalam hal ini perpustakaan digital, banyak kemudahan yang ditawarkan, termasuk kecepatan akses informasi, jenis layanan hingga kualitas layanan.Dengan perpustakaan digital juga dapat diperoleh keuntungan dengan diperolehnya jurnal-jurnal mutakhir melalui internet. Tentu hal ini lebih menguntungkan daripada jika kita berlangganan jurnal atau review dalam edisi cetak yang lebih banyak membutuhkan biaya.
Dalam perkembangan saat ini terdapat tiga jenis perpustakaan, yaitu : paper library (perpustakaan dengan koleksi tercetak dan sarana penelusuran manual), automated library (koleksi tercetak dengan dukungan komputer dalam pengelolaan dan layanannya), dan digital library (akses secara elektronis dengan dukungan koleksi tercetak dan elektronis). 
Strategi yang harus disiapkan untuk perpustakaan digital adalah ada tiga komponen dasar strategi : pertama, kreativitas untuk mengaplikasikan teknologi dan memahami pasar (bagaimana nilai tambah diciptakan); kedua, kapabilitas organisasi (apakah ada kemampuan untuk mengahsilkannya, termasuk dukungan sumberdaya); ketiga, pemahaman terhadap kompetisi (bagaimana mempertahankannya dalam kompetisi) yang perlu ditingkatkan dalam mendukung kualitas layanan prima. 
Berbagai kendala juga pasti akan dihadapi, hal yang pasti selain keterbatasan alat dan teknologi, juga masalah organisasi dan budaya. Dan tetap perlu untuk memperhatikan kepuasan pelanggan dengan kualitas, variasi dan kecepatan akses denagn biaya rendah. Beberapa elemen kunci perpustakaan digital yang meliputi : pengadaan electronic databases, identifikasi dan organisasi akses ke web material, konversi analog material ke digital format, web-based sevice (reservasi, reference), pengumpulan dan pengorganisasian digital record, pembangunan on-demand electronic delivery, dan customized literature services. 
Meskipun perpustakaan digital bebas diakses setiap orang, tetap harus diingat akan pentingnya memperhatikan hak cipta dan itu terkait dengan teknologi pendukung, sumberdaya manusia dan informasi.
Keberadaan perpustakaan digital semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Di Indonesia, terutama di lingkungan perguruan tinggi (PT) dan lembaga penelitian , ketersediaan bahan jenis ini semakin dirasakan manfaatnya oleh para pengguna informasi yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap publikasi mutakhir dalam bidang mereka. Disamping itu, proses transfer informasi dalam tingkat tertentu berubah karena produser dan pengguna sudah saling terkoneksi melalui Internet.

Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Ada 3 keuntungan yang dapat diperoleh dari perpustakaan digital yaitu:
1.   Institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal,
  1. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik
  2. Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.
            Fenomena di atas sesungguhnya telah dan akan terus berpengaruh pada profesi perpustakaan. Pengguna perpustakaan akan semakin tergantung pada bahan digital dengan beberapa alasan seperti biaya, ketersediaan dan kecepatan perolehan. Bahkan pada tingkat tertentu, kemungkinan ketergantungan pada bahan digital akan lebih tinggi dibandingkan terhadap bahan cetak. Oleh karena itu, paradigma bahwa suatu perpustakaan hanya menyediakan informasi tercetak harus diubah ke paradigma perpustakaan juga menyediakan informasi digital terutama yang tidak tersedia dalam bentuk tercetak. Dengan demikian, pelayanan perpustakaan saat ini menjadi hibrid yaitu mencakup kedua jenis sumberdaya tersebut.
Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan di atas, pustakawan sudah seharusnya menerima dan berusaha menemukan cara untuk meresponsnya secara efektif dan inovatif dalam rangka memenuhi harapan pengguna. Tantangan yang ditimbulkan oleh perkembangan ini sudah seharusnya pula ditanggapi secara proaktif oleh pustakawan, bagaimana pustakawan merespons, bagaimana peran mereka berubah, dan bagaimana mereka menyiasati perkembangan tersebut.
Pengguna dapat melakukan sendiri penelusuran, atau dengan memesan bahan yang mereka perlukan kepada pustakawan. Dalam kaitan ini, pengetahuan dan pengalaman pustakawan dalam penelusuran menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi pustakawan dan pengguna. Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna, diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator untuk mengorganisasikan bahan-bahan
Kedua, publikasi elektronik yaitu kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang dan oleh perpustakaan. Dalam hal ini, perpustakaan memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web. Penerbitan Web bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan, daftar perolehan baru, katalog dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan publikasi lainnya.
Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit. Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas yang tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan diperpustakaan sebagai deposit. Karya tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang institusi, termasuk diantaranya laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium, bahan-bahan kuliah, dan publikasi  lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan adalah pelayanan perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui telepon, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan referens, penyediaan hubungan ke sumberdaya Web lain, penerbitan buletin, dan sebagainya.

Tidak ada komentar: