(1) Perpustakaan Digital
Banyak definisi tentang perpustakaan digital yang
dikemukakan oleh para ahli. The digital library initiatives menggambarkan
perpustakaan digital sebagai lingkungan yang bersama -samamemberi koleksi,
pelayanan dan manusia untu k menunjang kreasi, diseminasi, penggunaan
danpelestarian data, informasi dan pengetahuan. Sebagai perpustakaan yang
berbeda dari sistem penelusuran informasi karena memiliki lebih banyak jenis
media, menyediakan pelayanan danfungsi tambahan, termasuk tahap lain dalam
siklus informasi, dari pembuatan hinggapenggunaan. Perpustakaan digital bisa dianggap
sebagai institusi informasi dalam bentuk baruatau sebagai perluasan dari
pelayanan perpustakaan yang sudah ada. Namun demikianperpustakaan digital
sebagai koleksi informasi yang dikelola, yang memiliki pelayanan
terkait,informasinya disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui
jaringan. Sedangkan James Billington, pustakawan Library of Congress, dalam
Purtini (2005), melukiskan perpustakaandigital sebagai sebuah koalisi dari
institusi -institusi yang mengumpulkan koleksi -koleksinya yangkhas secara
elektronik.
Menurut Griffin (1999), pada tahun terakhir ini
telah terjadi peledakan pertumbuhanketertarikan dalam perkembangan dan
pemakaian perp ustakaan digital.
Beberapa
factor penunjuangnya adalah:
1 Telah tersedianya
teknologi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan dilakukannyapenciptaan,
pengumpulan dan manipulasi informasi.
2 Infrastruktur jaringan
internasional untuk mendukung sambungan dan kemampuanpengopersian bagi
pengguna.
3 Informasi online
mulai berkembang.
4 Kerangka
akses internet umum telah muncul.
Lebih jauh dikemukannya, perpustakan digital adalah
koleksi data multimedia dalam skalabesar yang terorganisasi dengan perangkat
manajemen informasi dan metode yang mampumenampilkan data sebagai informasi dan
pengetahuan yang berguna bagi masyarakat dalamberbagai konteks organsiasi dan
sosial masyarakat. Hal ini berarti perpustakaan digitalmemerlukan model baru
untuk akses informasi dan digunakan oleh pengguna dalam arti yangpaling luas.
Tujuan riset dan pengembangan perpustakaan digital adalah untuk
menghasilkanparadigma riset dan produk yang melayani pengguna dengan kebutuhan
informasi dalam rentangluas serta dengan harapan yang semakin luas pula. Untuk
mencapai tujuan tesebut pe riset harus melihat teknologi ke dalam konteks daerah,
sosial, hukum dan ekonomi dan harus mendapatkan informasi dari pengguna dan
studi penggunaan dalam setiap tahapan desain teknologi dan siklus perkembangan.
Secara konseptual perpustakaan digital men cerminkan
koleksi dan layanan perpustakaan dalam dunia fisik. Perpustakaan digital adalah
analog dari perpustakaan tradisional dalam hal keragaman dan kompleksitas
koleksinya, isinya mesti berupa media elektronik, disimpan dalam bentuk yang
biasa dilihat. Teknologi perpustakaan digital akan melengkapi fungsi dan
layanan perpustakaan.
Teknologi perpustakaan digital akan ditarik ke dalam
dan merubah banyak bentuk kelembagaan termasuk perpustakaan, laju dan besarnya
tergantung pada banyak faktor antara lain:
1. Eksternalitas pada
tingkat sosial seperti: penerapan hukum pada kekayaan intelektual, investasi
dalam infrastruktur komunikasin nasional.
2. Keterbatasan lembaga
dan organisasi lokal seperti: ketersediaan sumber daya, kebutuhan pengguna,
kepempinan seseor ang dalam mengatur organisasi
3. Terobosan teknologi merubah kebiasaan sosial
dan kerja dalam skala besar.
Perpustakaan tradisional memiliki keterbatasan yang
berkaitan dengan penyimpanan dan akses informasi, karena sebagian besar
pengetahuan yang dikumpu lkan oleh perpustakaan direkam dan dikumpulkan dalam
media fisik. Perpustakaan digital mirip seperti perpustakaan tradisional yang
keduanya melingkupi koleksi yang besar dari berbagai informasi dan dalam hal
yang umum yang berkaitan dengan pengorganisasian , pengambilan, akses,
penyimpanan, pengarsipan dan pengawetan informasi. Perpustakaan digital berbeda
dalam hal lokasi dan penyimpanan secara fisik dari salinan lokal untuk
pengguna. Sebagian besar dari awal pekerjaan perpustakaan digital mengambil
jaringa n ke pusat dan terstruktur sebagaimana perpustakaan biasa tujuannya
adalah untuk memberikan akses ke sumber informasi digital milik perpustakaan
melalui sarana elektronik. Teknologi perpustakaan digital akan memperkaya nilai
perpustakaan sebagai lembaga sebagaimana akan menghilangkannya. Kunci tantangan
adalah munculnya perpecahan.
Isu-isu
dalam Perpustakaan Digital
Isu-isu
yang menghadang perpustakaan biasa dikelompokkan menjadi beberapa kategori:
1. Isu teknologi: apa yang
dilakukan berkaitan dengan akuisisi dan pemindahan menjadi media digital.
2. Isu-isu organisasi:
bagaimana organisasi menanggapi perpubahan peran dan tanggungjawab.
3. Isu-isu ekonomi: siapa yang penanggung biaya
dan akankah ada ska la ekonomi.
4. Isu-isu hukum dan
perundangan: penyelesain hak kekayaan intektual yang terkait dengan pengambilan
dan pembuatan koleksi digital.
Menurut Nurachman (2004), informasi merupakan
sesuatu yang penting bagi suatu pengambilan keputusan, maka datang nya tidak
boleh terlambat. Jika sebuah informasi terlambat diterima, sudah barang tentu
manfaatnya akan lebih rendah dibandingkan dengan jika informasi tersebut datang
tepat pada waktunya. Dengan pengolahan data perpustakaan berbasis computer
dalam sistem informasi akuntansi, masalah kecepatan dalam menghasilkan
informasi dapat lebih teratasi. Komputer memang sudah teruji tingkat kecepatan
prosesnya. Dari komputer generasi pertama yang hanya berkemampuan memproses
ribuan operasi per detik sekarang sudah mem iliki kemampuan milyaran operasi
atau bahkan triliun operasi dalam setiap detiknya. Dengan kemampuan
mempersingkat waktu pekerjaan-pekerjaan perpustakaan digital tersebut membuat
pustakawan tidak perlu mempersulit diri dan menghabiskan waktunya untuk satu
pekerjaan saja serta bisa memanfaatkan waktu untuk juga mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang lain.
Kondisi -kondisi teknologi dalam dunia informasi
berubah dengan pesat sehingga skala bilitas dan kecepatan menjadi faktor
kesuskesan yang penting dan menjadi tujuan utama perancangan sistem.
Perpustakaan digital memerlukan komponen-komponen perangkat lunak yang bisa
ditambahkan, dimodifikasi, diganti atau dikonfigurasi ulang agar ia mampu
merespon secara cepat peluang-peluang baru dalam dunia informasi. Sistem harus
bisa terukur untuk mengantisifasi bertmabahnya jumlah pengguna dan untuk
mengantarkan data melaului beragam platform-jaringan client/server, komputer
desktop dengan browser web, ponsel dan perangkat mobile lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar